BELAKANGAN ini Rusia terus mendapat perhatian dari media-media utama Indonesia. Fokus sorotannya pada hubungan kedua negara setelah Vladimir Putin memenangi pemilu Rusia dan Prabowo Subianto memenangkan pilpres Indonesia. Sayangnya, kebijakan luar negeri dan dalam negeri Rusia sering kali mendapat penilaian yang kurang utuh dan objektif.
Citra Rusia di negara-negara lain, termasuk di Indonesia, dominan dibentuk oleh agenda-agenda media negara-negara Barat untuk melayani kepentingan-kepentingan mereka. Soal ini belum terselesaikan di saat Indonesia dan Rusia tengah berupaya membangun kemitraan yang kuat dan strategis.
Citra Rusia sebagai ‘kekuatan agresif dan keras’ hasil penggambaran ‘media-media Hollywood’ perlu diakhiri. Citra itu telah mendarah daging sejak masa Presiden Soeharto dengan kompleksitas hubungannya dengan Uni Soviet dan kubu sosialis serta kedekatannya dengan dunia Barat. Lalu bagaima....