‘UNTUK menciptakan sebuah sistem diktator yang sempurna, di mana tidak ada yang mampu menandingi jalannya manipulasi praktik demokrasi, rezim membutuhkan setidaknya dua skenario. Pertama, menciptakan otoritarianisme gaya baru dan kedua, menciptakan otokrasi elektoral’.
Pandangan itu diambil dari buku berjudul Popular Dictatorships: Crises, Mass Opinion, and The Rise of Electoral Authoritarianism karya Aleksandar Matovski (2021). Menurut Matovski, ada perubahan substantif dari pemahaman pemimpin diktator, yakni wajah kediktatoran yang dahulu dikenal sebagai represif, militeristik, tangan besi, dan manipulatif, kini lahir dari sistem demokrasi yang sah.
Indonesia menganut sistem demokrasi. Hal tersebut tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Jika diruntut, sudah 26 tahun Indonesia mencicipi konsolidasi demokrasi dalam bingkai reformasi. Selama 20 tahun Indonesia mencicipi periode presiden hasil amendemen. Sepuluh tahun Indonesia mengusung Nawa Cita dan lima tahun Indonesia merasakan riak pemilu serentak. Namun, itu semua belum menunjukkan keseriusan....