MINGGU menjelang sore dan Marjili Samsuri mengendarai sepeda motornya menuju Kebun Bunga dan mendapati stadion itu tidak ada lagi.
Marjili sempat mengucek mata. Kira-kira dua jam sebelumnya ia menyantap semangkuk besar daging kambing masak kari bikinan menantunya dan berpikir jangan-jangan tensi darahnya melejit dan ini membuat penglihatannya jadi tak beres. Nyatanya, penglihatannya baik-baik saja, tapi stadion memang tidak ada. Di hadapan Marjili hanya hamparan terbuka tanah merah tanpa rumput. Tak ada tribune penonton. Tak ada motor yang diparkir bersusun tak beraturan dengan para penjaganya yang selalu memasang tampang siap perang. Tak ada pedagang aneka makanan. Namun, eh, ada Narain Subramanian berjalan tertunduk-tunduk menenteng bung....