CERPEN

Imelda

Min, 21 Agu 2022



“UMURKU 10 tahun ketika sebuah truk berhenti di depan rumah. Beberapa orang bersenjata laras panjang turun, masuk ke halaman rumah dan memanggil nama bapak. Aku baru pulang dari surau ketika itu. Karena takut, aku bersembunyi di bawah pohon kenitu. Orang-orang itu mulai melempari rumah dengan batu. Beberapa yang lain menggedor pintu dengan popor senapan. Ibu keluar menghadang sambil menggendong adikku. Sebuah tembakan meletus, ibu terkapar. Bapak keluar. Wajahnya dihantam popor senapan kemudian diseret masuk ke truk. Begitu truk pergi, aku menghampiri ibu. Aku memeluknya, memeluk adikku. Tembakan itu merenggut nyawa keduanya. Kejadian malam itu sulit aku lupakan. Bahkan, tidur-tidurku s....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement