BAHASA isyarat Indonesia (bisindo) masih belum merata digunakan di seluruh wilayah Indonesia. Padahal, bisindo ialah bagian penting dari hak berbahasa teman-teman tuli serta merupakan bagian dari kekayaan budaya bangsa yang harus kita lestarikan dan kembangkan. Tidak hanya mengenal atau memperdalam bisindo lebih dari sekedar komunikasi, tetapi juga merangkul teman tuli agar lebih bekerja dan bersaing secara reguler di perusahaan atau industri. Oleh karena itu, penting bagi industri dan perusahaan memperkenalkan bisindo pada karyawan mereka.
"Khususnya yang memiliki komitmen terhadap inklusi dan keberagaman. Namun, jumlahnya masih terbatas. Upaya ini perlu diperluas agar komunikasi yang ramah bagi semua, termasuk pekerja atau pelanggan tuli, dapat terwujud. Jika perusahaan ingin belajar atau buka kelas bisindo, sebaiknya narasumber tuli bukan JBI dengar (nontuli)," ujar dosen FDSK Universitas Mercu Buana Jakarta sekaligus komisioner Komisi Nasional Disabilitas Rachmita Maun Harahap, beberapa waktu lalu.