HIRSCHSPRUNG (HSCR) merupakan penyakit kongenital (bawaan) yang menjadi salah satu penyumbang signifikan angka kematian bayi baru lahir dan anak berusia di bawah lima tahun. Prof dr Gunadi PhD, SpBA, Subsp DA(K), Guru Besar Bidang Bedah Anak Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, mengatakan HSCR menyebabkan gangguan buang air besar pada bayi.
"Hirschsprung ini paling sering ditemukan pada bayi baru lahir dengan insidensi global diperkirakan 1:5.000 kelahiran hidup dan lebih sering ditemukan pada laki-laki. Namun, menariknya, insidensi hirschsprung di Indonesia lebih tinggi daripada populasi lain yaitu 1:3.250 kelahiran hidup," papar Gunadi saat menyampaikan pidato pengukuhannya dalam jabatan guru besar di Balai Senat UGM, Kamis (14/9).
Salah satu gejala yang biasa ditemukan pada bayi dengan HSCR, antara lain, tidak bisa buang air besar dalam waktu 24-48 jam setelah lahir. Pada balita, gejala yang muncul antara lain sembelit menahun, perut....