OPINI

Kenyataan Pahit di Balik Kencing Manis

Min, 14 Nov 2021

DALAM grup perpesanan teman-teman semasa SMP yang saya ikuti, dari puluhan anggota, dua di antaranya mengidap diabetes (lazim disebut diabetes melitus atau kencing manis). Satu di antara dua orang yang menderita penyakit itu telah wafat bulan lalu. Sementara itu, satunya masih rutin mengontrol kadar gula darahnya yang bolakbalik naik-turun. Kami, anggota grup yang rata-rata telah memasuki usia setengah abad, umumnya memang telah memiliki berbagai keluhan, dari kadar gula darah tinggi, asam urat, tekanan darah, hingga asam lambung. Maklum, ibarat mesin, tubuh kami mulai ‘aus’ seiring dengan bertambahnya usia.

Tanpa mengabaikan hal lainnya, dari berbagai keluhan tersebut, ternyata kadar gula dan tekanan darah yang tinggi yang paling berbahaya. Menurut data Kementerian Kesehatan, diabetes (penyakit yang disebabkan kadar gula darah tinggi) menjadi penyebab kematian tertinggi nomor tiga di Indonesia setelah strok dan jantung. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) yang dikeluarkan tahun ini, sebanyak 537 juta orang dewasa (20-79 tahun) saat ini hidup dengan diabetes. Nah, itu artinya, mereka yang umurnya masih di bawah gocap (50) jangan senang dulu karena Anda pun berisiko.

Lantas apa, sih, sebenarnya penyakit diabetes itu? Seperti dikutip dari situs Kemenkes, diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis. Hal itu disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas. Insulin berfungsi mengatur penggunaan glukosa oleh otot, lemak, atau sel-sel lain di tubuh. Apabila produksi insulin berkurang, bakal memicu naiknya kadar gula dalam darah serta gangguan meta....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement