KESEHATAN

Kesejahteraan Dokter, Isu Terlupakan

Rab, 28 Sep 2022

ANDA kira semua dokter banyak duit? Itu mungkin benar di negara maju, tetapi tidak di negeri ini. Di Amerika, dokter menjadi nomor urut pertama Top-10 Best Paying Job. Survei menyebut rerata pendapatan mereka per tahun sekitar Rp400 juta per bulan. Pendapatan dokter umum Rp270-an juta per bulan. Di Malaysia, rerata pendapatan per bulan Rp40 juta-Rp80 juta.

Bagaimana di Indonesia? Jujur, tidak banyak survei valid tentang pendapatan dokter di negeri ini. Sebuah kelompok dokter melakukan survei beberapa tahun lalu. Hasilnya mencengangkan. Berdasarkan responden dokter umum, survei mendapatkan >25% dokter tidak memperoleh penghasilan >Rp3 juta, dan 90% dokter tidak memperoleh penghasilan di atas Rp12,5 juta. Ini sangat miris. Bagaimana hidup layak dengan Rp3 juta? Bagaimana mungkin di negeri yang, kata pemerintah, kekurangan dokter, justru penghasilan dokternya anjlok ke titik sangat rendah? Bukannya dokter adalah highly appreciated and qualified professional? Betul, secara teoretis. Sayangnya profesi ini kurang dihargai di negeri ini. Belum ada upaya sistematis pembuat kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan dokter. Profesi dokter dipilah menjadi profesi pekerja; akhirnya bayaran dokter pun menjadi bayaran pekerja. Dokter yang jadi pegawai pemda dibayar gaji standar pemda. Yang jadi dosen atau peneliti dibayar gaji standar dosen dan peneliti. Yang ikut swasta tergantung perusahaan. Ada perusahaan swasta menggunakan upah minimum regional (UMR) untuk dokter. Jangan heran iklan lowongan dokter membrandol gaji Rp3 juta-Rp5 juta per bulan.

Sekolah kedokteran tidak mudah. Dulu, rata-rata dokter lulus menjadi dokter umum setelah sekolah lebih 7 tahun, sekarang 6 tahun. Biaya sekolah kedokteran tak tanggung-tanggung. Ada universitas mematok ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Perjalanan sekolahnya rumit dan ribet. Setelah jadi dokter, mereka harus terus mempertahankan kapasitas keilmuan dan keterampilannya dengan mengikuti berbagai training dan pendidikan. Begitu kecemplung di masyarakat, eh… salary yang ditawarkan kepada....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement