MENDEKATI Pemilu 2024, hasil survei terkait calon presiden-wakil presiden bertebaran. Bahkan, setiap pekan ada saja lembaga survei yang merilis hasil survei terbarunya. Problemnya, banyak lembaga disinyalir menjalankan surveinya untuk menggiring opini publik.
Alhasil, menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti, keberadaan lembaga survei tidak memberikan sumbangsih terhadap peningkatan demokrasi. "Alih-alih meningkatkan kualitas pemilu, (lembaga survei) cenderung menggiring opini masyarakat agar adanya upaya untuk mewujudkan praktik pelaksanaan pilpres satu putaran," ujar Ray dalam diskusi bertajuk Gerakan Untuk Indonesia Adil dan Demokratis di Jakarta, kemarin.
Sudah bukan rahasia, sambung Ray, setiap menjelang pemilu sejumlah peserta pemilu, baik partai politik, calon presiden-wakil presiden, maupun calon anggota legislatif, memesan lembaga-lembaga survei sebagai konsultan politik mereka. Hasil survei penting sebagai panduan dalam menerapkan strategi pemenan....