DUA Editorial Media Indonesia, Senin (27/9) dan Selasa (28/9), berdiri di panggung keresahan yang sama. Editorial berjudul ‘Menjaga Martabat Pimpinan Dewan’ (27/9) berupaya menggedor nurani para pimpinan DPR yang dirundung ‘duka’ karena salah satu Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin dari Partai Golkar, pada Sabtu (25/9) ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia terjungkal skandal penanganan perkara yang sedang ditangani KPK di Kabupaten Lampung Tengah. Azis tercatat sebagai orang ketiga (setelah Setya Novanto dan Taufik Kurniawan) di deretan pimpinan DPR yang berurusan dengan rasuah.
Tampaknya DPR masih terbenam dalam krisis martabat. Padahal, DPR merupakan institusi penopang demokrasi yang perlu dirawat sungguh dengan pagar wibawa dan integritas. Di titik ini, demokrasi kita sedang dalam ancaman, seperti kupasan editorial dengan judul ‘Menyehatkan Demokrasi’ (28/9), yang di antaranya menggugat kecenderungan banal elite politik yang sibuk mematut diri dengan segala orientasi kepongahan lewat pe....