MESKI jabatan Presiden Republik Islam Iran hanya diemban singkat akibat tragedi kecelakaan helikopter yang merenggut nyawanya, sosok Sayyid Ebrahim Raisi tetap dielukan rakyatnya. Pria yang berpulang pada 19 Mei 2024 atau hampir tuga tahun menjabat Presiden Iran itu dikenal sebagai pemimpin yang tegas, tetapi juga luwes, seorang cendikiawan yang juga figur spiritual negara itu.
Lahir dan dimakamkan di Mashhad, Iran, Raisi juga merupakan anggota Majelis Ahli, sebuah dewan ulama yang salah satu tugasnya ialah memilih penerus Khamenei. Ia juga sempat dianggap sebagai calon kuat untuk menggantikan Ayatollah Ali Khamenei sebagai pemimpin spiritual.
Bertepatan dengan 40 hari wafatnya Raisi, Iran meluncurkan buku kumpulan memoar sang mendiang Presiden bertajuk Abdi Negara. Buku yang diterjemahkan ke sejumlah bahasa di dunia, termasuk Indonesia, itu ditulis oleh Amir-Ali Sharifi dan terdiri atas 196 halaman.<....