PADA 27 November 2024 besok, rakyat akan menghelat pemilihan kepala daerah serentak yang pertama kalinya di seluruh Indonesia. Pesta politik tersebut digelar di 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi di Indonesia. Dengan demikian, pilkada diharapkan akan melahirkan 541 wajah pemimpin baru dari rahim rakyat.
Wajah baru di sini tidak sekadar bermakna fisikal, tapi juga menghasilkan pemimpin dengan orientasi kepublikan yang baru berdasarkan mekanisme politik yang prosedural dan substantif. Orientasi kepublikan baru mengandung makna, para elite yang berkontestasi merebut kursi kepala daerah diilhami oleh spirit politik menempatkan rakyat dalam ruang kultus elektoral sebagai subjek, bukan sebagai objek demokrasi.
Sebagai subjek, rakyat harus diberi ruang kultivasi menjalankan peran aktor demokrasinya secara independen, bebas dari tekanan pragmatisme elite yang hendak membajak hak-hak politik rakyat demi merengkuh tujuan tribalistik kekuasaan. Berbagai preseden menunjukkan, subjektivitas politik rakyat dalam kontestasi elektoral kerap ....