KESEHATAN

Mengenal Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Menekan Kasus Demam Berdarah Dengue

Rab, 13 Nov 2024

IMPLEMENTASI Wolbachia pertama kali dilakukan di Yogyakarta, Indonesia, oleh World Mosquito Program (WMP). Setelah meninjau penyebaran nyamuk di Yogyakarta, Kementerian Kesehatan menyimpulkan bahwa terdapat cukup bukti untuk memperluas penerapan Wolbachia guna melindungi penduduk Indonesia dari Demam Berdarah Dengue (DBD). Melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1341/2022, metode Wolbachia diimplementasikan di lima kota lainnya, yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang. Metode Wolbachia, inovasi dari WMP, telah berhasil diterapkan di 14 negara, termasuk Indonesia, sejak 2011.

Apa itu Wolbachia? Wolbachia, bakteri alami yang ditemukan pada beberapa serangga, termasuk nyamuk Aedes aegypti, dianggap aman bagi manusia dan lingkungan. Kemampuannya menghambat reproduksi virus dengue dalam tubuh nyamuk efektif mencegah penyebaran penyakit seperti dengue, zika, demam kuning, dan chikungunya.

Wolbachia merupakan sebuah bakteri yang memiliki kemampuan untuk menonaktifkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, membuka peluang baru dalam pengendalian demam berdarah. Melalui mekanisme perkawinan silang, nyamuk jantan yang mengandung Wolbachia dapat menghentikan penularan virus dengue pada nyamuk betina dan menghasilkan telur yang membawa Wolbachia. Penyebaran bakteri ini secara positif mengurangi risiko penularan penyakit. Di Indonesia, teknologi Wolbachia diterapkan dengan metode ‘penggantian’. Nyamuk jantan dan betina yang membawa Wolbachia dilepaskan ke populasi alami. Pendekatan ini untuk memastikan keturunan nyamuk setempat juga membawa Wolbachia, menciptakan efek perlindungan yang berlangsung secara berkelanjutan. Wolbachia tidak hanya menghentikan reproduksi virus dengue dalam tubuh nyamuk, juga memberikan perlindungan dari satu generasi nyamuk ke generasi berikutnya. Wolbachia pada nyamuk tidak diketahui dapat menginfeksi manusia. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sukarelawan manusia yang terpapar gigitan periodik nyamuk Aedes aegypti yang membawa Wolbachia, tidak menunjukkan respons kekebalan terhadap Wolbachia. Selain itu, manusia secara rutin sudah terpapar oleh nyamuk, seperti Aedes albopictus dan Culex quinquefasciatus, yang secara alami membawa Wolbachia. Meskipun demikian, tidak ada laporan mengenai manus....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement