OPINI

Mengevaluasi Kiai dan Kurikulum Al-Zaytun

Sen, 17 Jul 2023

PERHATIAN terhadap Panji Gumilang dan Pesantren Al-Zaytun sedang meningkat di berbagai media. Hal itu karena munculnya video-video pernyataan dan praktik keagamaan berbeda dengan pemahaman mayoritas masyarakat muslim Indonesia. Pernyataan bahwa Al-Qur’an bukanlah kalam Allah, ibadah haji tidak perlu dilakukan di Mekah, posisi laki-laki dan perempuan dalam salat berbeda, azan dengan gerakan dan menghadap jemaah bukan menghadap kiblat, serta perempuan bisa menjadi khatib salat Jumat, merupakan di antara kontroversi yang viral.

Selain masalah keagamaan, Pesantren Al-Zaytun juga terlibat dalam perubahan lirik lagu Indonesia Raya. Isu-isu lain juga muncul, termasuk sumber keuangan pesantren, dugaan pelecehan seksual, dan isu tentang Negara Islam Indonesia (NII). Praktik keagamaan dan isu-isu itu telah memicu demonstrasi di berbagai tempat menuntut penutupan pesantren dan tindakan hukum terhadap Panji Gumilang.

Dalam tulisan ini, saya ingin memfokuskan pada aspek pendidikan di pesantren dan madrasah Al-Zaytun. Penting bagi kita untuk melihat pesantren dan madrasah Al-Zaytun dalam konteks pendidikan. Fokus harus diberikan pada kualitas pendidikan yang diberikan kepada santri, pengembangan keterampilan dan pengetahu....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement