DILANTIKNYA Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) menjadi momentum penting untuk merefleksikan arah pendidikan Indonesia. Dengan tekad mengevaluasi kebijakan sebelumnya, ia menegaskan perlunya revisi arah pendidikan dasar dan menengah demi mengatasi persoalan akut, dari distribusi guru yang tidak merata, penguatan pendidikan kejuruan, hingga penguatan literasi dan numerasi sejak dini.
Namun, langkah itu perlu dilihat dalam konteks yang lebih besar: bagaimana pendidikan dasar dan menengah dapat menjadi fondasi bagi transformasi Indonesia menuju negara maju, entah itu model Eropa, Asia Timur, Amerika, dan lain-lain. Akan tetapi, yang pasti, lompatan paling jauh untuk mencapainya ada pada negara-negara dengan ekonomi berbasis pengetahuan (EBP).
Menggembirakan bahwa Mendikdasmen telah menyebut penguatan pendidikan unggul, penguasaan literasi, numerasi, dan sains-teknologi sebagai salah satu agenda prioritas reformasi pendidikan dasar dan menengah. Tujuannya tentu saja untuk mencetak generas....