OPINI

Menghentikan Konflik Israel-Palestina, Mungkinkah?

Kam, 27 Mei 2021

SETELAH 11 hari Israel membombadir Palestina, wilayah jalur Gaza terhitung 10 Mei sampai Kamis, 20 Mei 2021 malam, akhirnya pihak Israel menyetujui gencatan senjata sesuai dengan syarat yang diajukan Hamas. Gencatan senjata ini atas inisiasi dan mediasi Mesir, Qatar, dan Rusia.

Sungguhpun ini hanya gencatan senjata, dunia internasional tidak boleh lengah. Letupan aksi serangan menuai konflik kembali di kompleks Masjid Al-Aqsa, Jumat, 21 Mei 2021. Untuk yang kesekian kalinya Israel melanggar janji mereka. Lalu, mungkinkah konflik 73 tahun (1948-2021) ini bisa diakhiri?

Memang ada beberapa hambatan menuju jalan damai. Hal itu disebabkan tiga faktor. Pertama, tiap pihak, baik Israel maupun Palestina, memiliki definisi ‘state’ dan ‘freedom’ yang sangat berbeda. Bagi Israel, Palestina berhak menjadi ‘state’ dengan tiga syarat utama: negara Palestina tanpa memiliki kekuatan militer, Palestina tanpa Hamas di pemerintahan, dan tanpa Jerusalem atau Al-Quds Asy-Syarif (Haretz, 2019). Terkait dengan freedom, Israel mengizinkan Palestina merdeka dengan syarat utamanya tidak bolehnya ratusan ribu pengungsi Palestina di luar Palestin....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement