CERPEN

Menjadi Karet Kebo

Min, 26 Feb 2023

LIMA tahun lalu, suamiku membawa pulang karet kebo untuk menghias ruang tamu kami. Kehadiran tanaman hias dengan daun-daunnya lebar dan hijau mengilap serta-merta menyegarkan ruangan, memberi kesan gagah, sekaligus keteduhan.

Dalam hitungan tahun, karet kebo yang semula hanya setinggi lututku kini menjulang. Akarnya menjalar ke mana-mana. Daun-daunnya merimbun, tidak lagi beraturan. Tidak cocok lagi ia berdiri menyambut tamu di samping pintu rumahku yang mungil. Terpaksa ia tersingkir ke lantai atas, ke sudut yang biasa kupakai untuk tempat jemuran, sekaligus tempat favoritku melamun.

Malam ini, kutatap lekat si karet kebo sambil berusaha mencari letak indahnya yang dulu kukagumi. Daun hijau yang dulu segar, sekarang kusam dilapisi debu. Batang-batangnya meliuk tidak tentu arah. Pot tanah liat yang besar itu pun sepertinya sudah tak mampu lagi menampungnya. Sungguh membosankan melihatnya, tetapi untuk ....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement