Menjaga Kedaulatan Laut NKRI

KORPS Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) dengan seluruh kekuatan tempur miliknya merupakan garda terdepan dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari Sabang hingga Merauke.

Dengan dokrin Jalesveva Jayamahe yang artinya ‘Justru di lautan kita menang atau kejayaan kita ada di laut’, telah tertanam dalam setiap jiwa prajurit TNI-AL hingga mereka bersungguh-sungguh dalam menjaga kedaulatan laut NKRI.

TNI-AL yang saat ini didukung oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) tidak pernah lengah dalam menjaga setiap jengkal wilayah maritim Indonesa dari sedikitnya 10 negara yang berbatasan langsung dengan wilayah laut Nusantara.

TNI-AL terus melaksanakan patroli rutin, baik melalui unsur laut maupun udara di wilayah yang dianggap rawan dengan melibatkan satuan Pangkalan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dalam rangka memantau dan mengawasi wilayah yang rawan.

Di tengah keterbatasan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI-AL yang belum memadai, hal itu tidak memupus semangat ribuan prajurit yang bersiaga dan terus berlatih mengasah kemampuan diri dan terus mempelajari teknologi terkini dalam peperangan modern.

Menjadi tantangan tersendiri bagi korps TNI-AL untuk menjaga wilayah Indonesia yang 70%-nya merupakan lautan.

Masuknya kapal-kapal militer asing tanpa izin di perairan Indonesia, gangguan para perompak, kapal nelayan asing yang mencari ikan di wilayah kedaulatan NKRI, hingga penyelundupan berbagai barang berharga melalui laut, merupakan tantangan yang harus dihadapi TNI-AL dan Bakamla dengan peralatan tempur yang jauh dari cukup.

Untuk itu, pada saat menyambut Hari Laut Internasional yang jatuh pada setiap 8 Juni, pemerintah seharusnya cepat memperbarui modernisasi kapal perang, persenjataan, kapal selam, dan tentunya kapal ind....