SEBUAH rumah milik seorang ibu bernama Haiya terlihat ramai dikunjungi tamu pada Selasa (27/4) malam. Di hadapan mereka terhidang makanan khas Bugis yang dikenal dengan nama gigoso atau gogoso dan tapai ketan. Gigoso merupakan panganan yang dibuat dengan campuran bahan dasar beras ketan putih atau hitam yang direndam terlebih dahulu selama semalam, lalu dimasak dengan santan dan dibungkus daun pisang menyerupai lemper, kemudian dibakar.
Ternyata, penyajian dua jenis makanan itu merupakan ritual dan tradisi jika Ramadan sudah dilampaui setengahnya atau pada 15 Ramadan di Kubba, Kelurahan Lalabata Rilau, Kecamatan lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
Haiya, sang tuan rumah, tidak tahu persis sejak kapan tradisi penyajian gigoso dan tapai setiap 15 Ramadan itu dilakukan. "Yang pasti sudah puluhan tahun karena sejak saya kecil orangtua saya dan beberapa orang tua di daerah sini melakukan tradisi ini, dan itu terus d....