KOLOM PAKAR

Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan

Sen, 15 Jul 2024

PADA penghujung semester pertama tahun anggaran 2024, informasi kinerja keuangan negara yang dipublikasi menyajikan kinerja APBN 2024 yang kurang mengembirakan. Pada tahun sebelumnya, kendati realisasi  pendapatan melampaui target, pengeluaran yang direalisasikan melebihi belanja APBN menyisakan sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) 2023 yang rendah, sebagai sumber dana tahun berikutnya. 

Konferensi pers Menteri Keuangan Sri Mulyani, pada 27 Juni 2024, menunjukkan sinyal kemungkinan target pendapatan APBN tidak akan tercapai. Argumentasinya, realisasi penerimaan APBN sampai akhir Mei 2024 meliputi pendapatan pajak penghasilan yang harus dilunasi, bersamaan dengan tenggat penyampaian SPT PPh yang sudah diterima tidak mampu mendongkrak pendapatan APBN.

Indikator kinerja APBN yang tersaji pada buletin APBN KiTA Juni 2024 memberi gambaran betapa sempitnya ruang fiskal pada APBN periode terakhir pemerintahan Jokowi. Realisasi pendapatan selama lima bulan pada 2024 mencerminkan target pendapatan 2024 tidak akan tercapai. Sementara itu, beban APBN akan mengalami peningkatan karena pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar atas cicilan utang, bunga, dan subsidi BBM. Selain itu, kebutuhan pendanaan makan bergizi gratis, tunggakan proyek strategis nasional dan pembangunan IKN semakin memperlebar defisit anggaran.<....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement