CERPEN

Meruwat Kakung

Min, 05 Nov 2023

SUDAH hampir setengah dasawarsa. Tubuhmu yang hanya tinggal tulang berbalut kulit keriput itu terbaring tanpa daya. Ringkih seperti batang kayu yang lapuk dimakan usia. Badan kekar berisi yang dulu sempat kau agung-agungkan itu, yang konon menjadi musabab mengapa Eyang Putri begitu kesengsem padamu, kini hanya tinggal cerita. Pun demikian dengan wajahmu. Wajah berseri yang disebut-sebut mirip AN Alcaff, aktor tersohor yang membintangi film Istana yang Hilang, kini juga telah sirna. Berganti menjadi wajah renta penuh kerutan di dahi dan kedua pipi.

Kalaupun ada yang tetap sama, barangkali adalah hidungmu. Ya, hidung itu kukira tidak pernah berubah dari dulu. Meski di kedua rongganya telah lebat dipenuhi rambut, hidung mancung itu tetap tampak kukuh. Serupa monumen yang mampu membangkitkan ingatan siapa saja, bahwa di sanalah lambang sebuah ketampanan pernah tercipta.

Itu saja. Selebihnya, sekarang ini, kau tak lebih dari sesosok manusia kerempeng dengan dada kembang kempis sebagaimana layaknya para pengidap asma. Kendati demikian, bukan itu semata yang membuatku nelangsa. Melainkan pasung yang terpasang di kakimu itulah, yang sekaligus menashihkan dirimu sebagai mahkluk pengidap ganggu....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement