Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran S Kunto Adi Wibowo mengungkapkan motif mengapa hoaks masih banyak beredar di Indonesia. “Motifnya banyak, tetapi yang bisa cepat diidentifikasi ialah ekonomi,” kata Kunto dilansir laman resmi Unpad kemarin.
Pada motif ekonomi, produsen hoaks sangat mungkin mendapat keuntungan ekonomi, baik dari jumlah hits suatu laman hingga monetisasi iklan yang dipasang pada informasi hoaks tersebut. Menurut Kunto, ada pula keuntungan ekonomi dalam arti lain, seperti berhasil memengaruhi pembaca untuk mengonsumsi atau tidak mengonsumsi produk tertentu yang ujungnya menguntungkan produsen hoaks.
Motif selanjutnya ialah motif politik. “Ketika opini publik bergeser tentu saja akan ada kekuatan politik yang diuntungkan dan dirugikan,” sebutnya. Motif ketiga ialah memainkan sisi psikologis pembaca. Misalnya, banyak hoaks seputar covid-19 merupakan konspirasi, sehingga orang tidak perlu takut akan pandemi tersebut. “Ini sangat bahaya. Tenang yang berlebihan....