HUMANIORA

Remaja Dikepung Iklan Rokok Varian Rasa

Sen, 12 Agu 2024

INDUSTRI rokok dari waktu ke waktu selalu memiliki strategi baru dalam memasarkan produknya kepada target pasar mereka salah satunya kaum muda. Iklan rokok varian rasa yang dikemas kreatif dan atraktif berpotensi memicu anak-anak dan kaum muda untuk mencoba produk rokok.

Data Lentera Anak dan platform U-Report per Juni 2024 yang diikuti oleh 11.841 responden remaja dari 32 provinsi menunjukkan bahwa hampir semua responden remaja atau 91% dalam 30 hari terakhir pernah melihat iklan rokok dan rokok elektronik. Bahkan, 31,1 % responden melihat iklan rokok atau rokok elektronik hampir setiap hari.

Selain itu, sekitar 46% responden juga melaporkan bahwa pesan yang paling diingat dari iklan, promosi, dan sponsor rokok serta rokok elektronik adalah tentang varian rasa baru yang unik dengan persentase tertinggi dibandingkan pesan-pesan lain yang diingat oleh responden.

Ketua Lentera Anak Lisda Sundari mengatakan remaja yang terpapar iklan varian rasa produk rokok menjadi fenomena baru. Satu dekade sebelumnya iklan rokok yang paling membekas di benak remaja adalah iklan yang menggambarkan kehidupan menarik anak muda,

“Tema iklan tentang persahabatan dan kedewasaan masih tetap dilihat oleh responden remaja namun dalam persentase sangat kecil atau kurang dari 10 persen,” kata Lisda dalam keterangannya, Minggu (11/8).

Profil remaja responden jajak pendapat U-Report ini adalah remaja yang memang cukup terpapar edukasi tentang rokok. ”Tapi ada lebih banyak lagi remaja Indonesia yang masih rentan dan belum mendapatkan informasi yang cukup tentang bahaya rokok. Mereka ini sangat potensial menjadi target pemasaran industri rokok. Karena itu saya sangat mengharapkan remaja lebih berhati-hati dan aware terhadap siasat pemasaran industri rokok yang semakin kreatif dan manipulatif,” ujar Lisda.

Oleh karena itu, remaja harus dilindungi dari siasat pemasaran industri rokok yang semakin kreatif. Strategi industri rokok dalam membuat varian rasa produk rokok yang diamplifikasi dengan iklan yang masif bertujuan menarik perhatian konsumen baru, khususnya remaja, dengan menawarkan pengalaman yang berbeda dan lebih menyenangkan.

“Mengingat kondisi psikologis remaja yang masih rentan maka pemerintah wajib melindungi mereka dari target pemasaran industri rokok dengan regulasi yang kuat,” ucapnya.

Varian rasa produk rokok menjadi salah satu strategi baru industri tembakau untuk menarik perhatian konsumen baru, khususnya remaja, dengan menawarkan pengalaman yang berbeda dan lebih menyenangkan.

Ketua Ruang Kebijakan Kesehatan Indonesia (RUKKI), Mouhamad Bigwanto menjelaskan tambahan rasa dimaksudkan untuk menutupi rasa pahit atau aroma keras dari tembakau. Ia menilai, perisa pada produk tembakau, terutama rasa buah-buahan dan manisan dapat memotivasi anak muda untuk mencoba produk tembakau.

”Hasil studi terbaru saya di tahun 2024 terkait perisa pada rokok elektronik juga menunjukkan bahwa rasa buah-buahan pada rokok elektronik sangat diminati oleh anak muda, terutama bagi non perokok. Sementara itu menthol sangat digemari oleh anak muda yang juga perokok aktif,” kata Bigwanto.

Namun yang menarik dari hasil jajak pendapat ini hampir 90 persen responden mengakui bahwa mereka paham akan risiko kesehatan yang disebabkan oleh rokok dan 70 persen responden tidak mau mencoba merokok meskipun terpapar iklan dan promosi rokok hampir setiap hari. Ini menunjukkan profil remaja Indonesia yang lebih positif.

”Regulasi yang sangat penting dibutuhkan adalah melarang industri rokok membuat produk rokok dengan aneka varian rasa, sehingga kalau produknya sudah tidak ada maka otomatis iklan produk varian rasa juga tidak akan ada lagi....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement