CERPEN

Setitik Nila di Sokalima

Min, 29 Jan 2023

GU membuka mata, sebaris langit mengintip dari celah atap. Gelap. Ini malam hari, tapi seberapa malam? Sudah malam keberapa? Gu tak pernah tahu.

Dia hanya menandai pergantian hari lewat permainan cahaya yang menerobos dari sana. Berapa hari? Berapa lama? Berapa banyak waktu yang tersisa? Dia sendiri tak yakin akan perhitungannya karena sering kali dia kehilangan orientasi waktu ketika matanya terbuka dan terpejam lagi sementara langit tetap gelap (atau terang). Apakah waktu terus berjalan? Apakah waktu berhenti? Berapa lama telah berlalu? Berapa lama lagi semua ini?

Pertanyaan-pertanyaan selalu menghadang. Tapi Gu tak pernah bisa menjawab karena sebuah kepalan untuk yang kesekian ratus kali merajamnya. Disusul jam....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement