TIFA

Sikap Kritis melalui Panggung Teater

Min, 11 Des 2022

SEORANG pria berbusana lusuh terpaku setelah mendengar dua pasangan sejoli, Raja Willem dan Ratu Maxima, sebagai pimpinan tertinggi negeri Belanda, menyatakan permintaan maaf kepada bangsa Indonesia atas kekerasan padamasa kolonial dan Perang Kemerdekaan Indonesia. Pria itu merupakan tokoh utama bernama Moses.

Moses ialah seorang prajurit KNIL berdarah Ambon dan pernah menjadi anak buah ‘sang Jagal’ Kapten Raymond Westerling. Terlepas dari kekerasan yang terjadi selama masa penjajahan Belanda, Moses hanyalah prajurit yang kemudian diasingkan seusai repatriasi para eks KNlL pascapenyerahan kedaulatan, 27 Desember 1949, dan pembubaran KNIL pada Juli 1950.

Rasa sakit yang memengaruhi mentalnya itu makin subur mengingat pada 1951. Moses termasuk ke dalam eks KNlL yang tidak dipulangkan ke Maluku, tapi malah ke negeri Belanda. Dia merasa dibohongi ketika kapal pengangkut membawanya ke tempat asing. Alhasil,hidupnya pun terlunta-lunta. Penderitaannya makin perih ketika pikirann....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement