Solusi Baru Melawan Kronisitas Korupsi

KORUPSI telah menjadi penyakit yang menggerogoti Indonesia. Praktik jahat yang merugikan bangsa itu kerap kali terjadi. Tak terhitung berapa pejabat publik yang menyelewengkan kekuasaan mereka untuk memuluskan kepentingan pribadi.

Di sisi lain, beragam upaya dilakukan guna memerangi praktik kotor tersebut. Butuh upaya dan kerja keras serta perhatian dari seluruh lapisan masyarakat. Salah satu upaya memerangi korupsi dilakukan oleh Juneman Abraham melalui bukunya yang berjudul Melawan Korupsi Ilmu: Trajektori Sains Terbuka dan Psikoinformatika. Lewat buku tersebut, Juneman ingin menyatakan bahwa praktik koruptif justru datang dari orang dengan pendidikan yang tinggi.

Berdasarkan sebuah statistik yang dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD (Kompas.com, 2021), 86% dari total 1.298 koruptor (terpidana korupsi) di Indonesia berpendidikan minimal sarjana (lulusan perguruan tinggi). Tidak mengherankan jika orang berpendidikan lebih tinggi (lebih berilmu) lebih mungkin berinteraksi dengan pejabat publik (tersedia peluang lebih besar terjadinya korupsi) atau menjadi pejabat publik itu sendiri.