NUSANTARA

Strategi Insafkan Berandal Jalanan

Rab, 05 Mar 2025

KEPALA Kepolisian Sarolangun Ajun Komisaris Besar Budi Prasetya punya jurus jitu untuk mengantisipasi dan membebaskan Kabupaten Sarolangun dari gangguan berandalan geng motor.

Make war silently dan make love loudly. Begitulah Budi Prasetya menyebutkan nama jurus tersebut saat dihubungi Media Indonesia, baru-baru ini. Yang kirakira artinya ialah memerangi diam-diam para remaja geng motor menggunakan pendekatan cinta dan kasih sayang.

“Untuk di Sarolangun, kita menerapkan pendekatan dan pembinaan seperti itu. Alhamdulillah cukup berhasil. Lebih dari separuh para remaja yang kita data ikut-ikutan dalam kelompok geng motor, menjelang Ramadan tadi, sadar dan menyatakan diri untuk berhenti dan bertobat,” ujar Budi Prasetya.

Tobat massal sekitar 80 orang anak geng motor tersebut terjadi pada Rabu (16/2) lalu di areal Gelora Emas Sarolangun. Puluhan remaja yang sebagian besar merupakan pelajar itu menyatakan tobat dan menentang segala bentuk kenakalan serta kejahatan remaja yang berpotensi mengganggu keamanan masyarakat.

Aksi tobat puluhan remaja yang tergabung dalam tiga kelompok berandalan geng motor, yakni Kelompok Mysteri Kampoeng Tengah (MKT), Orang Dalam Gang (Ordal), dan kelompok Tom (Tim Ogah Mundur) sempat menghebohkan masyarakat dan ratusan pesilat yang memadati areal Sport Center Sarolangun, Rabu itu.

Pasalnya, selain dikagetkan geberan bunyi knalpot sepeda motor, warga melihat beberapa dari anggota geng motor yang menerobos masuk ke pusat kegiatan olahraga di Kota Sarolangun tersebut membawa senjata tajam panjang.

Beruntung beberapa petugas kepolisian berjaga di gerbang masuk Sport Center Sarolangun cekatan. Rombongan geng motor disetop kemudian ditanyai maksud kedatangan ke Sport Center Sarolangun yang diramaikan ratusan pesilat untuk pertarungan Kejuaraan Pencak Silat Kapolres Cup 2025.

“Kami ini mau mencari Pak Kapolres yang terkabar ada di sini. Kami ingin bertemu beliau. Kami meletakkan senjata dan menyerahkannya ke Pak Kapolres. Kami sadar dan bertobat dari aksi geng motor. Tolong sampaikan Pak, kami datang baik-baik,” ungkap Hadi, salah satu pentolan geng motor.

Singkat cerita, setelah meletakkan beragam senjata tajam ke depan kaki polisi yang memagari, puluhan remaja geng motor akhirnya digiring menemui Kapolres Sarolangun Budi Prasetya yang sedang menyaksikan laga para pesilat Kapolres Cup di salah satu gedung Sport Center.

Secara spontan Kapolres Budi Prasetya pun mendekat. Setelah menyampaikan maksud kedatangan mereka langsung kepada Kapolres, puluhan remaja geng motor koor menyuarakan akan berhenti menjadi berandalan bermotor.

Selain itu, disaksikan ratusan atlet silat, para berandalan remaja bermotor menyatakan siap membantu polisi untuk mewujudkan rasa aman masyarakat di Kabupaten Sarolangun, terutama ....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement