Tung, tung, tung… Tung… Tung, tung, tung, tung… Tung… Bunyi alat musik truntung terdengar sangat keras mengiringi langkah kaki ratusan warga Dusun Keditan, Desa Pogalan, Pakis, Magelang, Jawa Tengah. Bersama sejumlah seniman dan tokoh desa, masyarakat berbondong-bondong berjalan kaki sejauh tujuh kilometer menuju dusun tetangga, yaitu Dusun Gejayan di Desa Banyusidi, untuk menggelar ritual yang disebut Sungkem Tlompak.
Masyarakat di lereng Gunung Merbabu tersebut percaya bahwa tradisi Sungkem Tlompak yang diadakan sejak pagi hari setiap 5 Syawal setelah Idul Fitri itu merupakan salah satu ritual untuk menghormati para leluhur. Caranya dengan melakukan arak-arakan yang dipimpin seorang ‘juru kunci' menuju ke sumber air atau mata air bernama Tlompak yang ada di Dusun Gejayan.
Sungkem, menurut tokoh desa setempat, artinya menghormati leluhur. Ritual tersebut juga menyimbolkan komitmen dan kebersamaan. Secara fisik, saat tradisi berlangsung, masyarakat dari Dusun Keditan berhalalbihalal di Dusun Gejayan. Namun, secara spiritual, ritual ....