SEJAK jaman Cleopatra sampai K-Pop Idol, perempuan itu selalu ingin terlihat cantik, menarik dan awet muda. Usaha itu awalnya dilakukan dengan menggunakan berbagai ramuan tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mineral yang ditaruh di permukaan wajah dan tubuh, atau dikonsumsi dalam bentuk bubuk atau cairan. Semakin lama, cara-cara invasif pun mulai dilakukan seperti bedah plastik atau bedah kosmetik.
Berbagai tempat kecantikan menawarkan berbagai paket invasif untuk bentuk wajah dan tubuh ideal sehingga banyak yang menempuh jalan pintas.
Namun, di belakang semua itu tersembunyi taruhan besar yang tidak hanya menimbulkan keluhan atau kondisi kurang nyaman, tetapi juga berisiko menyebabkan hilangnya nyawa. Salah satu kasusnya yakni seorang selebgram yang meninggal saat melakukan tindakan sedot lemak di bagian lengan.
Sebetulnya hal yang perlu diperhatikan supaya semua tindakan untuk mempercantik diri bukan hanya menawarkan hasil, tetapi lebih mengutamakan keamanan bagi setiap orang yang menjalani prosedurnya. Faktor pertama ialah operator atau orang yang melakukan tindakan pembedahan.
Umumnya Spesialis Bedah Plastik merupakan kompetensi yang harus dipenuhi, tidak bisa ditawar, sebelum seseorang diperbolehkan melakukan tindakan pembedahan mulai dari melebarkan mata, memancungkan hidung sampai merampingkan lengan dan perut.
Faktor kedua mengenai teknik pembiusan atau anestesi. Spesialis Anestesi merupakan dokter yang harus senantiasa ada apabila operasi yang dilakukan membutuhkan tindakan anestesi seperti pasien harus berada dalam tingkatan tidur. Spesialis anestesi sekaligus memantau dan menjaga semua tanda vital pasien termasuk fungsi ke lima organ penting mulai dari otak, jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Faktor ketiga dan keempat ialah jenis dan lokasi operasi. Operasi membuat lipatan mata supaya terlihat besar dan lebih indah, tentunya merupakan operasi minor yang dapat dilakukan dengan pembiusan lokal. Berbeda dengan tindakan lebih invasif dan luas seperti sedot lemak di bagian-bagian tubuh yang rawan dengan pembuluh darah besar.
Faktor kelima ialah fasilitas pendukung tindakan operasi, meliputi mesin anestesi, mesin monitor tanda vital, obatobat emergensi serta alatnya seperti defibrilator saat terjadi henti jantung mendadak.
Setiap personel medis juga hendaknya mengetahui cara melakukan tindakan resusitasi jantung paru secara baik dan benar. Selain itu, sarana transportasi ketika diperlukan tindakan rujukan harus lengkap sesuai ketentuan yang berlaku.
Adanya kejadian yang tidak diharapkan saat melakukan tindakan operasi untuk mempercantik diri, hendaknya menjadi sebagai salah satu bahan renungan. Kecantikan dan ketampanan dambaan setiap orang. Setiap orang berhak memperbaiki penampilannya sesuai dengan kondisi masing-masing. Akan tetapi lebih baik jika kita juga memberikan perhatian lebih pada faktor keamanan saat hendak menjalani tindakan bedah kecantikan.
Penyelenggara tempat kecantikan juga hendaknya memperhatikan fasilitas dan batasan keamanan dalam melakukan tindakan. Cantik ditentukan banyak faktor maka tidak heran ada pepatah yang menyatakan “beauty is in the eye of the beholder”. Jan....
- Home
- Category
- POLKAM
- FOKUS
- EKONOMI
- MEGAPOLITAN
- OPINI
- SUARA ANDA
- NUSANTARA
- HUMANIORA
- INTERNASIONAL
- OLAHRAGA
- SELEBRITAS
- EDITORIAL
- PODIUM
- SELA
- EKONOMI DIGITAL
- PROPERTI
- KESEHATAN
- OTOMOTIF
- PUNGGAWA BUMI
- BELANJA
- JENDELA BUKU
- WAWANCARA
- TIFA
- PESONA
- MUDA
- IKON
- MEDIA ANAK
- TRAVELISTA
- KULINER
- CERPEN
- HIBURAN
- INTERMEZZO
- WEEKEND
- SEPAK BOLA
- KOLOM PAKAR
- GARDA NIRBAYA
- BULAKSUMUR
- ICON
- REKA CIPTA ITB
- SETARA BERDAYA
- EDSUS HUT RI
- EDSUS 2 TAHUN JOKOWI-AMIN
- UMKM GO DIGITAL
- TEKNOPOLIS
- EDSUS 3 TAHUN JOKOWI-AMIN
- PROMINEN
- E-Paper
- Subscription History
- Interests
- About Us
- Contact
- LightDark
© Copyright 2020
Media Indonesia Mobile & Apps.
All Rights Reserved.