MENYEBARKAN budaya menabung, diakui Kepala Divisi Riset Ekonomi Digital dan Ekonomi Tingkah Laku, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Chaikal Nuryakin sebagai hal yang tidak mudah. Ini bukan semata soal besaran penghasilan, tapi juga komitmen untuk disiplin menabung.
Chaikal mengaku berusaha disiplin menabung semenjak lulus sarjana. Di masa kuliah dan sekolah ia sulit menabung karena memang uang saku yang sangat pas-pasan. “Saya dari kecil uang jajan saya itu sangat pas-pasan. Jadi, saya hampir pasti uang jajan habis sehari-hari. Saya akhirnya baru mulai bisa menabung ketika punya uang sendiri, setelah lulus S-1,” ujarnya ketika dihubungi Media Indonesia, Sabtu (23/10).
Meski sempat tergiur pinjaman atau kredit cicilan, pria yang mendapatkan gelar doktor dari National Graduate Institute for Policy Studies, Tokyo, Jepang, itu berusaha sangat membatasi diri. Ia menahan diri membeli hal yang di luar kemampuan finansial. Ia lebih memilih bersabar untuk menabung meski ....