HUMANIORA

Tertatih Membangun Fondasi Keluarga

Kam, 13 Jul 2023

PERNIKAHAN dini telah menjadi fenomena yang lumrah di Desa Bojong Jengkol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ratusan anak usia sekolah harus menghadapi babak baru kehidupan, yaitu menikah. Faktor ekonomi, putus sekolah, hingga hamil di luar nikah menjadi pemicunya.

Egi Juanidi, 28, menceritakan kisahnya sebagai anak yang kedua orangtuanya menikah dini. Saat itu, ibunya yang bernama Undiawati masih berusia 17 tahun menikah dengan ayahnya, Endayketika baru berusia 18 tahun. Keduanya dinikahkan oleh keluarga masing-masing karena sudah berpacaran lama dan untuk menghindari perzinahan.

Meskipun ayahnya hanya bekerja serabutan, pernikahan keduanya tetap dilaksanakan. Tak berapa lama setelah menikah, kehamilan Undiawati pun tak bisa dihindarkan di usia yang relatif muda. “Jadi, dulu mama gue itu ketika ngelahirin gue ternyata kalau istilah sekarang dibilangnya baby blues. Kalau dulu dianggapnya, kanstres ya, apalagi di kampung karena menangis sendirigitu deh. Akhirnya gue waktu itu harus dapat ASI dari saudara sama tetangga. Ada empatlah ibu ASI gue di sana,” kata pria yang akrab disapa Junet itu.

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement