INVESTASI digital kian digemari di Indonesia, terutama oleh kaum muda. Berdasar data pasar blockchain yang berbasis di Indonesia, Triv, ada 58% pengguna kripto yang berasal dari kelompok usia di bawah 34 tahun. Sementara itu, dari data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), ada 7,5 juta orang yang melakukan transaksi kripto pada 2021.
Bukan hanya kripto, NFT hingga forex dengan robot trading juga laris manis. Fenomena tersebut tidak hanya membawa pertanyaan soal ekonomi masa depan, tetapi juga sisi keamanannya, terlebih dengan banyaknya kasus penipuan dan nilai investasi yang sangat fluktuatif.
Media Indonesia mencoba mengungkap hal-hal tersebut melalui perbincangan dengan Ibrahim Kholilul Rohman yang merupakan dosen ekonomi digital FEB UI sekaligus ekonom senior IFG Progress. Berikut petikan waw....