PEMILIHAN Umum (Pemilu) 2024 dinilai jadi momentum untuk memilih pemimpin yang melindungi kebebasan berpendapat. Saat ini, kebebasan berpendapat di kalangan sipil belum terimplementasi dengan baik.
Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) D Nicky Fahrizal megemukakan itu dalam diskusi bertajuk Update Politik Nasional: Pemilu 2024, Peta Kompetisi Partai, dan Situasi Keamanan di Papua, di CSIS Auditorium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kemarin.
"Melalui pemilu, pilpres nanti agar kesempatan kita memilih orang-orang atau calon pejabat publik yang memiliki komitmen kuat terhadap perli....