DALAM kearifan lokal kita ada ungkapan lengser keprabon madeg pandhita ratu. Arti harfiahnya turun takhta menjadi petapa. Dengan kata lain, memensiunkan diri dari posisi pemimpin lalu mengisi hari-hari dengan laku yang diridai Sang Mahakuasa.
Dalam konteks ketatanegaraan, ungkapan itu bisa dimaknai bahwa setelah tidak lagi menjadi pemimpin, mengabdikan diri sebagai guru bangsa. Misalnya senantiasa bersumbangsih demi terwujudnya peradaban bangsa yang lebih baik.
Sebenarnya, semua mantan pemimpin negeri ini ingin mengamalkan ajaran itu, tapi tidak berjalan mulus karena masih tergiur oleh kepentingan pragmatisme. Masih owel atau belum legawa untuk....