PENAIKAN suku bunga acuan BI rate 25 basis poin (bps) menjadi 6,25% berpotensi menghambat laju pertumbuhan ekonomi nasional karena naiknya beban biaya di sektor riil. Pemerintah perlu memberikan stimulus.
Direktur Riset Jasa Keuangan Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Etikah Karyani menilai sektor yang paling sensitif terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) tersebut ialah properti dan otomotif. Keduanya memiliki dampak pengganda yang cukup besar di perekonomian.
"Sekarang ini perlu ada stimulus dan insentif, baik fiskal maupun nonfiskal," ujar Etikah dalam diskusi daring bertajuk Tantang....
SHARE THIS
For You
E-Paper
Login