KOLOM PAKAR

Akses Pendidikan Tinggi

Sen, 23 Des 2024

PADA 19 Desember 2024 lalu Metro TV menggelar diskusi dengan menteri dan para rektor tentang pendidikan. Minimal ada dua isu penting yang dibahas dalam diskusi tersebut, yaitu akses dan kualitas pendidikan. Dua isu itu penting mengingat saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan dan peluang untuk keluar dari perangkap negara berpendapatan menengah, sekaligus mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Kata kunci untuk menghadapi tantangan tersebut ialah, bagaimana kesiapan kualitas sumber daya manusia (SDM). Apalagi saat ini kita tengah dianugerahi bonus demografi, terlihat dari angka ketergantungan yang mencapai titik terendah 46,9% pada 2030. Artinya, jumlah penduduk usia tidak produktif lebih rendah daripada jumlah penduduk usia produktif. Kita patut bersyukur mengingat kini banyak negara lain yang telah memasuki aging society, yaitu penduduk usia lansia semakin meningkat dan bahkan lebih tinggi daripada penduduk usia produktif, seperti Jepang.

Momentum bonus demografi ini harus kita respons dengan peningkatan kualitas SDM, yang salah satu langkahnya ialah dengan meningkatkan akses pendidikan tinggi. Salah satu ukuran akses pendidikan ialah angka partisipasi kasar (APK). APK pendidikan tinggi menunjukkan perbandingan jumlah mahasiswa dengan jumlah penduduk usia 19-23 tahun. Data menunjukkan bahwa APK pendidikan tinggi Indonesia 31,45, yang relatif rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Filipina (35,52%), Malaysia (43%), Thailand (49,29%), Jepang (70%), Singapura (91,09%), dan Korea Selatan (92%). Mengapa APK kita lebih rendah daripada negara-negara lain? Faktor-faktor apa s....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement