WEEKEND

Kenduri Pantun Cara Riau Menjaga Tradisi

Min, 16 Jan 2022


DI penghujung tahun silam, persisnya pada 17 Desember 2021, genap setahun pantun ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya tak Benda (WBTB) Dunia, Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Riau menggelar puncak acara gerakan budaya bertajuk Kenduri Pantun.

“Kenduri dimaknai sebagai majelis perjamuan makan, perayaan atau ingatan untuk suatu peristiwa, ungkapan syukur, berharap berkah, sedekah, dan sebagainya. Kenduri wujud sebagai tradisi yang mengakar hidup di alam Melayu,” ungkap budayawan Raja Yoserizal Zen, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau yang juga Ketua ATL Riau, di Anjung Seni Idrus Tintin, Bandar Seni Raja Ali Haji, Pekanbaru.

Umumnya kenduri, lanjut Yoserizal, diadakan sebagai majelis perekat ke­kerabatan (silaturahim) bagi puak, kaum, bahkan antarluhak yang ada di dalam negeri. Namun, akar kenduri sebagai tradisi sesungguhnya bukan hanya membuka hubungan horizontal – berkait daur hidup (rite de passage), tetapi juga hubungan ....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement