KECANGGIHAN teknologi yang diadopsi, lalu dikawinkan dengan kebudayaan, tidak membuat sebuah pementasan teater kehilangan magis. Nama Teater Koma tentu sudah tak asing lagi di telinga banyak orang. Penampilan mereka selalu ditunggu dan dirindu.
Kamis (6/6) malam, teater besutan mendiang Nano Riantiarno itu menggelar pemetasan bertajuk Matahari Papua: Saatnya Merdeka dari Naga di Graha Bhakti Budaya (GBB), Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Pementasan yang berlangung pada 7-9 Juni tersebut menjadi produksi ke-230 grup teater tertua di Indonesia itu, yang tahun ini menginjak usia ke-47 tahun.
Matahari Papua merupakan naskah terakhir yang ditulis oleh sang pendiri. Produser pementasan, Ratna Riantiarno, mengungkap naskah karya suaminya itu sungguh istimewa. "Kami kembali ke Graha Bhakti Budaya, pementasan kedua kami di sini setelah gedung direnovasi. Naskah istimewa, naskah terakhir yang ditulis Nano Riantiarno," ....