KULINER

Menghapus Stigma lewat Kedai Trendi

Min, 29 Mei 2022

KATA ‘Sunyi’ yang tercantum di nama kafe di bilangan Bulevard Alam Sutera, Tangerang Selatan, itu bukan sekadar menggambarkan suasana yang tenang. Di dalam, suasana kerja memang terasa lebih hening karena para karyawan yang berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
Sunyi Savory and Brewery memiliki karyawan yang seluruhnya merupakan penyandang disabilitas. Meski pelanggan dilayani dengan bahasa isyarat, tidak terasa cela dalam profesionalitas mereka, termasuk juga dalam rasa hidangannya.
Tempat makan ini merupakan lokasi pusat dari jaringan Sunyi Coffee yang cabangnya terdapat di Jakarta, Tangerang, Bekasi, hingga Yogyakarta. Kini, resto di Alam Sutera ini memiliki konsep baru yakni kedai kopi berkonsep restoran. Tak hanya memiliki beragam menu kopi, resto itu juga memiliki pilihan beragam menu minuman nonkopi hingga makanan yang lezat dan menggugah selera.
Dengan elemen interior kayu rotan dan besi, suasana Sunyi Savory and Brewery akan langsung membuat Anda nyaman karena hangat sekaligus elegan. Area makannya terbagi dua, di dalam dan luar ruangan yang menghadap taman minimalis.
“Sunyi Savory and Brewery ini sengaja saya arahkan pada konsep kedai kopi resto karena kami melihat lima tahun yang akan datang, restoran akan kembali menjadi tren dan diminati masyarakat. Maka, kami memadukan konsep kedai kopi dan restoran,” jelas Mario Gultom, pendiri dan pemilik Sunyi Savory and Brewery, saat ditemui Media Indonesia pada Rabu (18/5).
Ia menjelaskan tujuannya mendirikan jaringan Sunyi Coffee ini demi penberdayaan para difabel dan mengajak masyarakat agar lebih sadar akan kemampuan mereka.
“Saya berharap tidak ada lagi stigma atau pandangan miring kepada kaum difabel, tidak ada lagi yang memandang sebelah mata teman-teman difabel, tidak ada lagi mendiskriminasi difabel. Teman-teman difabel bisa bersaing dengan mereka yang normal. Mereka layak mendapatkan pekerjaan dan diperlakukan sama dengan masyarakat normal,” tambahnya.
Kepiawaian kuliner para penyandang disabilitas di resto itu salah satunya bisa dijajal lewat sajian andalan mereka, Sunyi sign burger. Burger ini menggunakan jenis roti brioche yang merupakan salah satu roti khas Prancis yang kaya kandungan mentega dan telur. Tak meng­herankan jika brioche memiliki rasa yang rich dan bertekstur lembut.
“Roti brioche kita ini dibuat oleh dua chef internasional terbaik di sebuah hotel di Jakarta, jadi spesial banget rasa­nya. Kedua chef itu juga membantu kita mengembangkan menu burgernya dan mengajari teman-teman difabel membuat menu burger dengan kualitas yang terbaik dan bagus,” ujar Mario.
Burger Sunyi disajikan dengan toping berupa keju, tomat, timun, daun selada, bawang bombai, dan daging strip sapi dengan perpaduan berbagai jenis saus, yakni mayones, saus keju mozarella, dan tomat yang diolah secara mandiri oleh tim Sunyi.
“Burger itu memang ada di berbagai tempat, tapi burger di Sunyi ini spesial karena sausnya kita buat sendiri. Jadi, saus kita homemade yang terdiri dari mayonase dan beberapa campuran ba­han lainnya sehingga gurih banget,” tutur chef Arya yang merupakan penyandang tunadaksa dengan dibantu Mario sebagai penerjemah bahasa Isyarat.
Chef Arya mengatakan strip sapi yang digunakan dalam olahan burger berasal dari bagian tengah belakang pinggang sapi.
Tak lupa yang paling penting ialah da­ging patty. Di resto ini, patty dibuat sendiri dengan campuran daging dan lemak sapi. Komposisinya 10%-90%, lalu diperkaya dengan campuran beberapa bumbu yang akan menambah kesan gurih.
“Kita selalu menata setiap layer-nya terlihat dengan jelas, yang terdiri dari roti, daging, tomat, timun, keju, dan di atasnya ada strip sapi dan patty, dan ditutup dengan roti lagi. Jadi, customer bisa melihat tingkatan-tingkatannya,” jelas dia.

Sajian vegan
Bagi para vegan atau pencinta sayur-sayuran, Sunyi menyediakan menu makanan utama yang patut untuk dicoba, yakni vegetable wrap, salad yang dibalut dengan kulit tortilla, yang terdiri dari potongan sayur-sayuran segar seperti selada, kol, tomat, dan timun.
Uniknya, vegetable wrap juga disajikan dengan toping berupa roti kering yang dipotong berukuran dadu dan ditambah dengan beberapa potongan tofu.
“Vegetable wrap ini sebenarnya permintaan pelanggan kami yang memang tidak bisa memakan daging-dagingan, jadi kita membuat sebuah menu yang di dalamnya mengunakan sayur-sayuran segar yang mengandung serat dan mine­ral, lalu dicampurkan potongan roti yang dipanggang dan dikeringkan di mana ini mengandung karbo. Ada juga tofu atau tahu yang mengandung zat protein,” katanya.
Seperti yang Media Indonesia cicipi, tekstur dari vegetable wrap dengan beragam toping tersebut menghasilkan rasa dan sensasi yang gurih, segar, lembut, serta garing dalam satu gigitan.
Untuk melepas dahaga, nikmati segarnya minuman segar yakni charcoal latte, sebuah kreasi dari Mario, yang terdiri atas bahan-bahan berupa charcoal, vanila es krim, dan gula alami yang sudah dicairkan. Minuman ini menggunakan charcoal yang berasal dari bahan-bahan alami.
“Charcoal adalah bubuk halus berwarna hitam yang memiliki khasiat untuk menyerap racun dalam tubuh. Bahan charcoal ini didapatkan dari produsen langsung dalam bentuk sudah jadi yang berasal dari kayu, gambut, batu bara, atau batok kelapa yang dipanaskan dengan suhu tinggi,” jelas Mario.
Aroma vanila begitu mendominasi minuman ini sehingga sangat segar di mulut. Perpaduan rasa manis, gurih, dan sedikit pahit menghasilkan rasa yang eksotis pada minuman ini. Sebagai pendamping, minuman yang disajikan tersebut akan semakin membuat hidangan terasa l....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement