TIGA bulan sudah pelaku sektor perbankan meninggalkan 2023 dengan berbagai catatan kritis. Bagi sebagian besar dunia, 2023 akan dikenang sebagai tahun sulit di bidang ekonomi. Dengan inflasi tinggi di atas target bank-bank sentral di seluruh dunia, memaksa bank-bank sentral terkemuka melanjutkan perjuangan sepanjang 2023 lalu, dengan kenaikan suku bunga agresif yang meredupkan prospek pertumbuhan global, bahkan mengirim banyak negara jatuh ke dalam resesi.
Lingkungan suku bunga tinggi ini, bagaimanapun, memungkinkan industri perbankan global dan domestik menikmati ‘keuntungan’ di tengah kesuraman ekonomi. Namun, dengan suku bunga telah mencapai puncaknya dan kini berinisiatif mulai melandai, sementara biaya pendanaan (cost of fund) yang tinggi cenderung membebani margin bunga bersih (net interest margin/NIM), 2024 mungkin bukan ‘tahun bumper’ bagi bank untuk menjaga kinerja.
Dengan NIM melonjak karena kenaikan suku bunga acuan yang tajam, McKinsey & Company menggambarkan 18 bulan hingga Oktober 2023 sebagai ‘periode terbaik untuk perbankan global secara keseluruhan setidaknya sejak 2007’, dengan lebih banyak bank kreditur menikmati pendapatan bunga bersih (net interest in....