Sejak kecil, Salman Aristo sudah gemar mengonsumsi film. Ia bahkan mengikuti perkembangan Academy Awards. Semasa SMP, ia rajin mencatat siapa-siapa saja pemenang Oscar. Nanun, baginya bukan saja film yang ia gemari. Segala bentuk cerita, baik buku maupun komik, juga dilahap.
Namun, satu sisi yang juga sangat lekat dengan Salman sebenarnya ialah musik. Ia bahkan kini turut merancang scoring untuk produksi karya-karya Wahana Kreator. Perjalanan musiknya dimulai dari gang tempat tinggalnya hingga kuliahnya di Unpad.
“Saya selalu bilang cinta pertama saya itu film, betul. Umur 5 tahun pertama kali diajak sama orangtua ke bioskop. Dan nagih. Menonton televisi, sudah seperti sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan. Cuma karier pertama yang saya kerja itu justru jadi pemain band, musikus. Dari umur 13 tahun sudah menyatakan diri mau jadi musikus. Dan itu terus berlanjut sampai kuliah di Bandung,” kata penyuka Slank dan REM itu.